Rabu, Maret 26, 2008

Laporan Keuangan Sebagai Alat Pemandu Utama Bagi Investor Konvensional

Yang dimaksud Investor Konvensional adalah investor yang melakukan investasi saham berdasarkan fundamental perusahaan. Type ini melakukan pembelian saham dengan tujuan investasi, bukan pemain yang melakukan jual beli saham jangka pendek dalam hitungan detik, menit atau beberapa hari. Dengan demikian type investor ini adalah investor jangka panjang dimana dana investasinya berasal dari dana nganggur, bukan dana dari kebutuhan primer, bukan pula dari pinjaman.

Untuk melakukan investasi tersebut investor memerlukan informasi emiten yang berupa Laporan Keuangan Emiten. Laporan ini merupakan salah satu alat ukur yang paling dominan bagi investor untuk memilih saham. Faktor lainnya antara lain sektor atau industri yang digeluti oleh perusahaan tersebut. Apakah industrinya masih prospektif atau merupakan industri yang sudah jenuh. Investor jenis ini juga kurang tertarik untuk memperhatikan gejolak turun naiknya harga saham di bursa walaupun bukan berarti tidak mengikuti informasi makro ekonomi terkini. Relatif lebih tenang karena investasinya merupakan Investasi Jangka Panjang dimana perolehan dividen merupakan salah satu motivasinya.

Acuan utama dalam menilai sebuah perusahaan adalah dengan melihat pertumbuhannya, baik per tahun, tengah tahunan maupun per tri wulan . Pertumbuhan Pendapatan, Laba Usaha dan Laba Bersih merupakan poin poin penting dalam melihat laporan keuangan emiten. Pertumbuhan yang ditunjukkan dengan prosentase mengukur seberapa besar perusahaan mampu berkembang.

Mengetahui kondisi emiten melalui Laporan keuangan dengan Kombinasi Rasio Keuangan dan Pertumbuhan sangat membantu investor. Terlepas dari sektor yang digeluti emiten, berikut beberapa rumusan yang paling umum dan penting yang digunakan investor sebagai pertimbangan dalam memilih saham.

DER (Debt to Equity Ratio) = Total Utang / Ekuitas
OPM (Operating Margin) = Laba Operasi / Penjualan
NPM (Net Profit Margin) = Laba Bersih / Penjualan
ROA (Return On Asset) = Laba Bersih / Aktiva
ROE (Return On Equity) = Laba Bersih / Equity
EPS ( Earning Per Share) = Laba Bersih / Jumlah Saham
PER (Price Earning Ratio = Harga Saham / EPS
BV (Book Value) = Total Equitas / Jumlah Saham
PBV (Price Per Book Value) = Harga Saham / BV

Masih ada beberapa ratio lagi untuk mengetahui dan mengukur lebih jauh kinerja perusahaan. Namun sebagai investor, bukan sebagai analys saham, mengetahui poin poin diatas sudah sangat membantu.
Investasi dengan dasar pertimbangan penelaahan Laporan Keuangan Emiten secara umum disebut Analisa Fundamental. Namun selain berkutat pada analisa di dalam perusahaan, analisa ini biasanya juga memasukkan unsur makro ekonomi.

Tidak ada komentar: